Epilog Tanpa Prolog

Dalam kehidupan yang penuh ketidakpastian, dua jiwa asing dipertemukan oleh takdir dalam sebuah perjumpaan yang tak terduga. Mereka dua pribadi yang terluka oleh masa lalusecara perlahan saling membuka hati, menemukan melodi yang sempat terlupakan dan menyusuri jejak-jejak kenangan yang tertinggal. Kisah ini adalah perjalanan emosi, rasa, dan waktu. Bersama, mereka menelusuri pelabuhan-pelabuhan batin, berpegangan di tepi lautan harapan, dan berdansa di antara badai perasaan. Cinta mulai berbicara dalam bahasa yang tak diucapkan, namun begitu dalam terasa. Namun seperti hidup yang tak pernah linier, badai pun datang mengguncang, memaksa mereka memilih antara berpisah atau memperjuangkan apa yang belum sempat mereka pahami sepenuhnya. Dari titik itu, kisah mereka menjadi perjalanan spiritual dan emosional yang kompleks: mencari damai dalam kesunyian, merangkul perubahan, dan menyatu dengan langit kehidupan.